![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH5loxOrsmZhwbu6YqDPqY9FW4AH-101vMEL_NuTn9RAZwkMtUSK8p6YVPTWY2uQvpVh1-8-ZhidfWCBFmH6UIAiCF4XLPMldaQ9Yp10NJ7lx8wsgqRGo7ZYWhHkNGkBJM1fzWwgWI8W1-/s400/re2.jpg)
Malem ini akan terasa panjang bagiku, karena bulan dan bintang hanya bercanda dengan mereka para bintang lainnya, akan sangat sulit bila kutitipkan rinduku walau hanya setetes embun dan secuil kurma. Itu alasan kenapa aku harus bercerita karena memang aku hanya sendiri dan kau pun takkan tahu bahwa aku butuh seiris perhatian darimu.
Setidaknya aku masih mencoba mencuri pandang dari sudut yang sangat jauh dari hatimu, bukan aku pengecut hanya saja aku takut kau berlari seperti sebuah angin yang tak pernah perduli keberadaan hari ini. Jika ada sebuah lorong waktu yang bisa membuatku kembali dan mengawali lagi pertemuan itu, maka aku kan jadikan kau menjadi seorang putri diantara jerit derita kebahagiaanku.
Tahu kah kau gunung yang kudaki dan tebing yang kuhadapi, itu semua tak menyurutkan niatku untuk bisa membuatmu percaya bahwa cinta akan bicara pada saatnya. Akan ku nyayikan sedikit syair lagu yang dulu membuatmu terlelap, dan nyayian doa yang membuatmu semakin kuat agar mata hatimu terbuka walau kecil tapi harapan itu kuingin tetap ada.
Aku hanya ingin kau mengerti bahwa setengah jiwaku tlah lama tertinggal menepi di sekitar hatimu dan kau tak lagi mau tahu.
Aku pun mengerti sekarang kau sudah ada pendamping yang bisa memberikanmu perhatian lebih dibandingkan aku karena memang jarak dan waku kita tlah berbeda dari sebelumnya. Namun, dia pun tidaklah memilikimu sepenuhnya.
Seperti laut yang setia pada pantainya, bumi pada langitnya begitu juga aku yang setia padamu. Mungkin alam semesta pikiranku bisa menepikan namamu disetengah perjalanan umurku tapi dia takkan mampu untuk menggantikan kehadiranmu dengan kesempurnaan yang kau miliki bagiku.
Malam ini terlau indah untuk ku nikmati sendiri. Semoga renungan malam minggu ini akan menjadi indah di keesokan hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar